Lampung, Mediakicau.com- Ada yang menarik, di gelaran Cup ke – 2 AYT, salah satu peserta kicau mania menarik perhatian mediakicau.com untuk mewawancarai pemain dari Lampung, dalam wawancara sore itu pemain kicau mania yang satu ini cukup mempunyai nama di kalangan burung berkicau yang ada di Lampung.
Beliau juga sering mendapat juara juara hattrick setiap kali melombakan burung gacoannya, ia memang pemain spesialis burung Kacer, namun pada kesempatan kali ini, dia mencoba peruntungan perdananya dengan mengikuti gelaran yang di selenggarakan oleh kolaborasi antara AYT dan juga Oriq Jaya Indonesia yang ada di Lampung.
Salah satu pemain senior mengungkapkan, bahwa dalam lomba burung, ia sudah mengikuti perlombaan burung secara bertahun-tahun. Dalam kesempatan ini ia berhasil hattrick pada event yang di gelar oleh AYT dan juga Oriq Jaya, untuk pertama kalinya, “terang Agung Bule pemilik Kacer dengan nama Roger”.
“Saya ikut lomba sudah bertahun-tahun, namun pertama kali ini saya hattrik pada gelaran yang di adakan oleh AYT dan juga Oriq Jaya, untuk burung yang saya bawa adalah burung dari jenis Kacer dengan nama Roger”, terangnya.
Untuk event event yang ada di Lampung ia sudah pernah menjajal keganasan, dan keangkeran gantangan sering juga dia taklukkan, dengan meraih juara hattrick yang dia dapatkan.
Agung Bule juga menjelaskan, Selain sering mengikuti lomba juga menjajal peruntungan sebagai peternak burung. Selain bermain di burung jenis Kacer, ia adalah orang yang pertama kali di Bandar Lampung yang berhasil melakukan breeding (beternak) dan mengembangkan jenis burung Branjangan.
Dengan pengalamannya dalam memproduksi, burung jenis Branjangan. Dia pun bercerita saat itu memiliki dua betina dan satu jantan, dalam beberapa kali mengalami kegagalan dan akhirnya bisa berhasil hingga sampai saat ini.
“Saya selain berlomba di burung Kacer, saya juga seorang peternak dari jenis burung Branjangan, awalnya saya memiliki satu jantan dan dua betina, proses yang tidak mulus saya sudah lalui hingga saya menemukan keberhasilan sampai saat ini”, ungkapnya.
“Banyak kegagalan sudah saya terima, sampai tak terhitung lah mas, contohnya kegagalan mati karena anak yang di bunuh sama induknya total ada 13 burung, hingga sampai saat ini, saya orang pertama kali di Bandar Lampung, menjadi seorang peternak Branjangan, ini masih terproduksi 2 burung saja yang masih hidup, itupun saya gunakan dengan sistim penetasan burung inkubator” imbuhnya.
Lebih lanjut ia menambahkan, cara yang ia lakukan menggunakan alat dalam sistim peternakan, mulai dari Nol hari sudah menggunakan alat bantu dalam melakukan peternakan bukan langsung dari indukan aslinya, hingga akhirnya beliau berhasil. Untuk ke depan Agung memiliki keinginan berlomba untuk jenis burung Kacer, dalam mengikuti gelaran yang ada di semua lintas dan kedepannya saya juga berharap bisa membudidayakan dan beternak burung Hwamei, semoga ada jalan. ‘imbuhnya dengan senyum simpul di paras bulenya. (Dio)
reporter : Taufan Sandi dari Bandar Lampung
